Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia - Hallo sahabat BIO & SEJARAH UPDATE, Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas sebuah artikel mengenai Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia, kami telah mempersiapkan semuanya dengan baik untuk kamu baca dan semoga bisa mengambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan setelah membaca isi postingan
tentang sejarah yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan baik. Selamat membaca ya.
Judul :
Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia
link :
Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia
Baca juga
Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia
Sejak 17 Juli 1976, Timor Timur atau Timor Leste resmi “bergabung” dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejarah mencatat, proses integrasi Timtim didahului dengan rangkaian invasi militer oleh rezim Orde Baru dan disebut-sebut mendapat dukungan dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Sejarah kolonisasi di Timor Timur bisa ditarik sejak abad ke-15 Masehi. Kala itu, orang-orang Portugis (Portugal) kerap singgah untuk berdagang, namun tak lama berselang, bangsa asing dari Eropa itu justru berhasil menduduki pulau seluas 30.777 kilometer persegi itu. Memasuki pertengahan abad ke-17, gangguan datang dari Belanda yang juga ingin menguasai Timor Timur. Setelah terjadi beberapa kali bentrokan, Portugis terpaksa menjalin perjanjian dan menyerahkan sisi barat pulau Timor kepada Belanda. Oleh karena itulah wilayah Timor Timur atau pulau Timor bagian timur belum menjadi bagian dari Indonesia sejak awal, berbeda dengan pulau Timor bagian barat yang dikuasai Belanda atau yang nantinya menjadi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Baca juga: Tamatnya Kerajaan Kristen Larantuka di NTT Riwayat Timor Timur Kemenangan Jepang atas Belanda pada 1942 mengubah situasi di Timor. Selain mengambil-alih wilayah Hindia Belanda, pasukan militer Dai Nippon juga merebut Timor Timur. Namun, setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Portugal kembali menduduki kawasan itu. Pada 1974, perubahan di Timor Timur mulai muncul seiring bergolaknya politik di Portugal. Ronald H. Chilcote dalam Pembebasan Nasional Menentang Imperialisme (1999) menyebutkan bahwa tanggal 25 April 1974 terjadi kudeta tak berdarah yang dikenal sebagai Revolusi Anyelir. Revolusi Anyelir yang dimotori Movimento das Forças Armadas (MFA) atau Pergerakan Tentara Darat berhasil menumbangkan kekuasaan Perdana Menteri Portugal, Marcello Caetano. Selain itu, pergolakan ini juga berakibat pada penarikan militer Portugis dari beberapa wilayah jajahannya termasuk Angola, Cape Verde, Mozambik, serta Guinea Portugis di Afrika, hingga Timor Timur di Nusantara. Setelah Revolusi Anyelir di Portugal, Timor Timur terbelah menjadi tiga faksi, yakni Partai Uniao Democratica Timorense (UDT), Frente Revolucionaria de Timor-Leste Independente (Fretilin), dan Associacao Popular Democratica de Timor (Apodeti). UDT menginginkan Timor Timur tetap menjadi koloni Portugal, Fretilin menghendaki kemerdekaan, sedangkan Apodeti ingin agar Timor Timur bergabung dengan Indonesia. Namun, popularitas Apodeti kalah dari UDT maupun Fretilin. Persaingan sengit berlangsung antara UDT dan Fretilin untuk memperebutkan simpati masyarakat Timor Timur. UDT menuduh bahwa Fretilin akan membawa Timor Timur menjadi negara komunis.
Demikianlah Artikel Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia
Sekianlah artikel dari kami kali ini tentang Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya ya!
Anda sekarang membaca artikel
Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia dengan alamat link
https://inibio.blogspot.com/2020/09/sejarah-timor-timur-bergabung-dan.html
Tidak ada komentar untuk "Sejarah Timor Timur –Bergabung dan Terpisahnya dari Indonesia"
Posting Komentar