Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab

Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab - Hallo sahabat BIO & SEJARAH UPDATE, Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas sebuah artikel mengenai Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab, kami telah mempersiapkan semuanya dengan baik untuk kamu baca dan semoga bisa mengambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan setelah membaca isi postingan tentang sejarah yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan baik. Selamat membaca ya.



Judul : Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab
link : Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab

Baca juga


Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab

 Apa Yang Benar, Jilbab atau hijab?  Banyak kata untuk menjabarkan pakaian panjang bagi kaum perempuan. Pakaian yang menutup seluruh badan, dari kepala hingga ke kaki, pakaian tanpa melukiskan lekukan tubuh. Pakaian sopan dan tidak mengundang kenakalan kaum laki-laki.Kuningan mencoba menelusuri berbagai arti isitilah pakaian panjang di beberapa negara dan pakaian pada zaman jahiliyah. Menilik asal usulnya, jilbab berasal dari akar kata jalaba, yang berarti menghimpun dan membawa. Jilbab pada masa  Nabi Muhammad SAW diartikan sebagai pakaian luar yang menutupi segenap anggota badan, dari kepala hingga kaki perempuan dewasa. Sementara di Indonesia, masyarakatnya lebih mengartikan sebagai penutup kepala, khususnya bagi orang yang sudah menikah. Awalnya zaman dahulu, para gadis dikepang sebagai tanda masih perawan dan menutup kepala tatkala sudah menikah. Adapun di beberapa negara Islam, jilbab dikenal dengan beberapa istilah. Kalau di Iran disebut chador, di India dan  Pakistan disebut pardeh, milayat di Libya, abaya di Irak, charshaf di Turki. Sedangkan hijab di beberapa negara Arab-Afrika seperti di Mesir, Sudan, dan Yaman. Hanya saja  pergeseran makna hijab dari semula yang berarti tabir, berubah makna menjadi pakaian penutup aurat perempuan semenjak abad ke-4 Hijriyah. Seiring perkembangan zaman, pengisitilahan pun terus diperbaharui, termasuk di Indonesia. Sekarang, ucapan jilbab sudah berkurang. Masyarakat nampaknya lebih asyik melapalkan hijab dan pergaulan pun kini sudah menggeser nama jilbab menjadi hijab. Indonesia sudah mulai nih, berkiblat ke Arab-Afrika... bersambung (KH) * Sejarah    Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat dari dorongan syaraiat, artinya munculnya ide budaya materi Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab (Al ~ Qur’an surat An – Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya. Dalam konteks ini, penulis

Apa Yang Benar, Jilbab atau hijab?

Banyak kata untuk menjabarkan pakaian panjang bagi kaum perempuan. Pakaian yang menutup seluruh badan, dari kepala hingga ke kaki, pakaian tanpa melukiskan lekukan tubuh. Pakaian sopan dan tidak mengundang kenakalan kaum laki-laki.Kuningan mencoba menelusuri berbagai arti isitilah pakaian panjang di beberapa negara dan pakaian pada zaman jahiliyah. Menilik asal usulnya, jilbab berasal dari akar kata jalaba, yang berarti menghimpun dan membawa. Jilbab pada masa  Nabi Muhammad SAW diartikan sebagai pakaian luar yang menutupi segenap anggota badan, dari kepala hingga kaki perempuan dewasa. Sementara di Indonesia, masyarakatnya lebih mengartikan sebagai penutup kepala, khususnya bagi orang yang sudah menikah. Awalnya zaman dahulu, para gadis dikepang sebagai tanda masih perawan dan menutup kepala tatkala sudah menikah. Adapun di beberapa negara Islam, jilbab dikenal dengan beberapa istilah. Kalau di Iran disebut chador, di India dan


Demikianlah Artikel Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab

Sekianlah artikel dari kami kali ini tentang Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya ya!


Anda sekarang membaca artikel Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab dengan alamat link https://inibio.blogspot.com/2016/01/sejarah-kerudunghijabjilbab.html

Tidak ada komentar untuk " Sejarah Kerudung/Hijab/Jilbab"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel