Asal Usul dan Filosofi Toga

Asal Usul dan Filosofi Toga - Hallo sahabat BIO & SEJARAH UPDATE, Pada kesempatan kali ini mimin akan membahas sebuah artikel mengenai Asal Usul dan Filosofi Toga, kami telah mempersiapkan semuanya dengan baik untuk kamu baca dan semoga bisa mengambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan setelah membaca isi postingan tentang sejarah yang kami tulis ini dapat anda pahami dengan baik. Selamat membaca ya.



Judul : Asal Usul dan Filosofi Toga
link : Asal Usul dan Filosofi Toga

Baca juga


Asal Usul dan Filosofi Toga

 Di Indonesia, secara umum kostum kelulusan disebut toga - berasal dari penyebutan untuk pakaian di jaman Romawi kuno. Pada masa tersebut, kaum intelektual kerap  memakai kain panjang (kira-kira 6 meter) yang dibalut sedemikian rupa, sehingga membentuk kostum. Bedanya dengan pakaian biasa, toga tidak dijahit. Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya "graduate cap" dan "black cap". Toga berasal dari kata “tego”, yang dalam bahasa Latin artinya adalah “penutup”. Meski sering dikaitkan dengan bangsa Romawi kuno, toga sebenarnya merupakan pakaian  yang sering dikenakan bangsa Etruskan (pribumi Italia) sejak 1.200 SM. Kala itu, bentuk toga belum berupa jubah, tetapi hanya berupa kain sepanjang 6 meter yang cara  pakainya dililitkan ke tubuh. Meski tidak praktis, toga merupakan satu-satunya pakaian yang dianggap pantas saat seseorang berada di luar ruangan.  Namun seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari mulai ditinggalkan. Setelah bentuknya “dimodifikasi” menjadi semacam jubah, derajat toga justru  naik menjadi pakaian seremonial, tahukah kamu, salah satunya sebagai pakaian wisuda, Toga yang berwarna hitam pun bukan tanpa alasan. Seperti yang kita tahu, hitam sering diidentikkan dengan hal yang misterius dan gelap. Nah, misteri dan kegelapan inilah  yang harus dikalahkan oleh sarjana. Dengan memakai warna hitam, diharapkan para sarjana mampu menyibak “kegelapan” dengan ilmu pengetahuan yang selama ini  didapatkan. Selain itu, warna hitam juga melambangan keagungan. Karena itu, selain sarjana, baik hakim dan sebagian pemuka agama juga menggunakan warna hitam ini sebagai jubahnya.  Lalu, apa makna dari bentuk persegi pada topi toga, ya? Nah, sudut-sudut tersebut melambangkan bahwa seorang sarjana dituntut utnuk berpikir rasional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai status sudah sarjana tetapi pikirannya masih sempit. Di puncak acara wisuda, kita mungkin bertanya-tanya, kenapa ya kucir tali yang ada di topi toga dipindah dari kiri ke kanan? Tahukah kamu, kucir tali topi toga yang semula  berada di kiri ternyata bermakna lebih banyaknya otak kiri yang digunakan semasa kuliah. Nah, dengan dipindahkannya kucir tali topi toga dari kiri ke kanan, maksudnya adalah agar para sarjana tidak hanya menggunakan otak kiri saja setelah lulus, tetapi juga menggunakan otak kanan yang berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, dan inovasi.  Banyak peneliti meyakini mortarboard merupakan pengembangan dari biretta, yakni topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma. Biretta sendiri terinspirasi dari bahasa Italia "berretto"

Di Indonesia, secara umum kostum kelulusan disebut toga - berasal dari penyebutan untuk pakaian di jaman Romawi kuno. Pada masa tersebut, kaum intelektual kerap  memakai kain panjang (kira-kira 6 meter) yang dibalut sedemikian rupa, sehingga membentuk kostum. Bedanya dengan pakaian biasa, toga tidak dijahit. Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown. Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard. Ada juga yang menyebutnya "graduate cap" dan "black cap". Toga berasal dari kata “tego”, yang dalam bahasa Latin artinya adalah “penutup”. Meski sering dikaitkan dengan bangsa Romawi kuno, toga sebenarnya merupakan pakaian  yang sering dikenakan bangsa Etruskan (pribumi Italia) sejak 1.200 SM. Kala itu, bentuk toga belum berupa jubah, tetapi hanya berupa kain sepanjang 6 meter yang cara  pakainya dililitkan ke tubuh. Meski tidak praktis, toga merupakan satu-satunya pakaian yang dianggap pantas saat seseorang berada di luar ruangan.



Demikianlah Artikel Asal Usul dan Filosofi Toga

Sekianlah artikel dari kami kali ini tentang Asal Usul dan Filosofi Toga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk kita semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya ya!


Anda sekarang membaca artikel Asal Usul dan Filosofi Toga dengan alamat link https://inibio.blogspot.com/2016/01/asal-usul-dan-filosofi-toga.html

Tidak ada komentar untuk "Asal Usul dan Filosofi Toga"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel